Selasa, 22 Juli 2014

# Buku

SAIA

Beberapa hari belakangan saya sedang bergairah membaca. Tadi malam saya beli kumpulan cerpen "SAIA". Setiap kalimat berakhiran sama seperti nada. Dan entah kenapa tanpa dibuat-buat saya mengikutinya tiba-tiba.

Memang benar apa kata orang, ingin pandai menulis maka banyak-banyaklah membaca. Begini akhirnya, masih saja saya terheran saya tetap menulis dengan irama yang sama tanpa disengaja.

SAIA adalah kumpulan cerpen karangan Djenar Maesa Ayu. Semua cerita pendek di dalamnya menggambarkan kehidupan wanita yang penuh liku. Tak ada kata yang kaku. Sampai-sampai tidak terasa saya sudah di halaman terakhir. Menyimpulkan sendiri ide-ide sadis cerita pendek penuh getir.

Seluruh cerita menggambarkan wanita tidak hanya dari sisi lembutnya, tetapi juga sisi jalangnya. Mengimaji pembaca tentang kaum brengsek yang bernama pria. Dan memperlihatkan sikap frontal wanita yang tak punya daya dan mau tak mau melakukan sesuatu dengan terpaksa. Ada juga yang melakukannya dengan suka rela, meski kondisi menempatkannya pada pihak yang bisa saja dihina.

Djaenar menulis ini seolah kisah yang dekat dengan kita. Dan nampaknya bisa saja nyata. Membaca novel ini seperti membaca puisi bernada, mengalir  penuh irama.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar